Saturday, August 19, 2017

Kisah nyata perbincangan pasien dan dokter tentang siapakah yang Patut Menyembuhkan Penyakit




Allahu Akbar...gak jenuh bacanya...
Kami sedang antri periksa kesehatan. Dokter yang kami kunjungi ini termasuk dokter sepuh –berusia sekitar tujuh puluhan- spesialis penyakit...
“Silakan duduk,” sambut dr.Paulus.
Aku duduk di depan meja kerjanya, mengamati pria sepuh berkacamata ini yang sedang sibuk menulis identitasku di kartu pasien.
“Apa yang dirasakan, Mas?”
Aku pun bercerita tentang apa yang kualami sejak 2013 hingga saat ini. Mulai dari awal merasakan sakit maag, peristiwa-peristiwa kram perut, ambruk berkali-kali, gejala dan vonis tipes, pengalaman opnam dan endoskopi, derita GERD, hingga tentang radang duodenum dan praktek tata pola makan Food Combining yang kulakoni.
“Kalau kram perutnya sudah enggak pernah lagi, Pak,” ungkapku, “Tapi sensasi panas di dada ini masih kerasa, panik juga cemas, mules, mual. Kalau telat makan, maag saya kambuh. Apalagi setelah beberapa bulan tata pola makan saya amburadul lagi.”
“Tapi buat puasa kuat ya?”
“Kuat, Pak.”
“Orang kalau kuat puasa, harusnya nggak bisa kena maag!”
Aku terbengong, menunggu penjelasan.
“Asam lambung itu,” terang Pak Paulus, “Diaktifkan oleh instruksi otak kita. Kalau otak kita bisa mengendalikan persepsi, maka asam lambung itu akan nurut sendiri. Dan itu sudah bisa dilakukan oleh orang-orang puasa.”
“Maksudnya, Pak?”
“Orang puasa ‘kan malamnya wajib niat to?”
“Njih, Pak.”
“Nah, niat itulah yang kemudian menjadi kontrol otak atas asam lambung. Ketika situ sudah bertekad kuat besok mau puasa, besok nggak makan sejak subuh sampai maghrib, itu membuat otak menginstruksikan kepada fisik biar kuat, asam lambung pun terkendali. Ya kalau sensasi lapar memang ada, namanya juga puasa. Tapi asam lambung tidak akan naik, apalagi sampai parah. Itu syaratnya kalau situ memang malamnya sudah niat mantap. Kalau cuma di mulut bilang mau puasa tapi hatinya nggak mantap, ya tetap nggak kuat. Makanya niat itu jadi kewajiban, ‘kan?”
“Iya, ya, Pak,” aku manggut-manggut nyengir.
“Manusia itu, Mas, secara ilmiah memang punya tenaga cadangan hingga enam puluh hari. Maksudnya, kalau orang sehat itu bisa tetap bertahan hidup tanpa makan dalam keadaan sadar selama dua bulan. Misalnya puasa dan buka-sahurnya cuma minum sedikit. Itu kuat. Asalkan tekadnya juga kuat.”
Aku melongo lagi.
“Makanya, dahulu raja-raja Jawa itu sebelum jadi raja, mereka tirakat dulu. Misalnya puasa empat puluh hari. Bukanya cuma minum air kali. Itu jaman dulu ya, waktu kalinya masih bersih. Hahaha,” ia tertawa ringan, menambah rona wajahnya yang memang kelihatan masih segar meski keriput penanda usia.
Kemudian ia mengambil sejilid buku di rak sebelah kanan meja kerjanya. Ya, ruang praktek dokter dengan rak buku. Keren sekali. Aku lupa judul dan penulisnya. Ia langsung membuka satu halaman dan menunjukiku beberapa baris kalimat yang sudah distabilo hijau.
“Coba baca, Mas: ‘mengatakan adalah mengundang, memikirkan adalah mengundang, meyakini adalah mengundang’. Jadi kalau situ memikirkan; ‘ah, kalau telat makan nanti asam lambung saya naik’, apalagi berulang-ulang mengatakan dan meyakininya, ya situ berarti mengundang penyakit itu. Maka benar kata orang-orang itu bahwa perkataan bisa jadi doa. Nabi Musa itu, kalau kerasa sakit, langsung mensugesti diri; ah sembuh. Ya sembuh. Orang-orang debus itu nggak merasa sakit saat diiris-iris kan karena sudah bisa mengendalikan pikirannya. Einstein yang nemuin bom atom itu konon cuma lima persen pendayagunaan otaknya. Jadi potensi otak itu luar biasa,” papar Pak Paulus.
“Jadi kalau jadwal makan sembarangan berarti sebenarnya nggak apa-apa ya, Pak?”
“Nah, itu lain lagi. Makan harus tetap teratur, ajeg, konsisten. Itu agar menjaga aktivitas asam lambung juga. Misalnya situ makan tiga kali sehari, maka jarak antara sarapan dan makan siang buatla sama dengan jarak antara makan siang dan makan malam. Misalnya, sarapan jam enam pagi, makan siang jam dua belas siang, makan malam jam enam petang. Kalau siang, misalnya jam sebelas situ rasanya nggak sempat makan siang jam dua belas, ya niatkan saja puasa sampai sore. Jangan mengundur makan siang ke jam dua misalnya, ganti aja dengan minum air putih yang banyak. Dengan pola yang teratur, maka organ di dalam tubuh pun kerjanya teratur. Nah, pola teratur itu sudah bisa dilakukan oleh orang-orang yang puasa dengan waktu buka dan sahurnya.”
“Ooo, gitu ya Pak,” sahutku baru menyadari.
“Tapi ya itu tadi. Yang lebih penting adalah pikiran situ, yakin nggak apa-apa, yakin sembuh. Allah sudah menciptakan tubu kita untuk menyembuhkan diri sendiri, ada mekanismenya, ada enzim yang bekerja di dalam tubuh untuk penyembuhan diri. Dan itu bisa diaktifkan secara optimal kalau pikiran kita optimis. Kalau situ cemas, takut, kuatir, justru imunitas situ turun dan rentan sakit juga.”
Pak Paulus mengambil beberapa jilid buku lagi, tentang ‘enzim kebahagiaan’ endorphin, tentang enzim peremajaan, dan beberapa tema psiko-medis lain tulisan dokter-dokter Jepang dan Mesir.
“Situ juga berkali-kali divonis tipes ya?”
“Iya, Pak.”
“Itu salah kaprah.”
“Maksudnya?”
“Sekali orang kena bakteri thypoid penyebab tipes, maka antibodi terhadap bakteri itu bisa bertahan dua tahun. Sehingga selama dua tahun itu mestinya orang tersebut nggak kena tipes lagi. Bagi orang yang fisiknya kuat, bisa sampai lima tahun. Walaupun memang dalam tes widal hasilnya positif, tapi itu bukan tipes. Jadi selama ini banyak yang salah kaprah, setahun sampai tipes dua kali, apalagi sampai opnam. Itu biar rumah sakitnya penuh saja. Kemungkinan hanya demam biasa.”
“Haah?”
“Iya Mas. Kalaupun tipes, nggak perlu dirawat di rumah sakit sebenarnya. Asalkan dia masih bisa minum, cukup istirahat di rumah dan minum obat tipes. Sembuh sudah. Dulu, pernah di RS Sardjito, saya anjurkan agar belasan pasien tipes yang nggak mampu, nggak punya asuransi, rawat jalan saja. Yang penting tetep konsumsi obat dari saya, minum yang banyak, dan tiap hari harus cek ke rumah sakit, biayanya gratis. Mereka nurut. Itu dalam waktu maksimal empat hari sudah pada sembuh. Sedangkan pasien yang dirawat inap, minimal baru bisa pulang setelah satu minggu, itupun masih lemas.”
“Tapi ‘kan pasien harus bedrest, Pak?”
“Ya ‘kan bisa di rumah.”
“Tapi kalau nggak pakai infus ‘kan lemes terus Pak?”
“Nah situ nggak yakin sih. Saya yakinkan pasien bahwa mereka bisa sembuh. Asalkan mau nurut dan berusaha seperti yang saya sarankan itu. Lagi-lagi saya bilang, kekuatan keyakinan itu luar biasa lho, Mas.”
Dahiku berkernyit. Menunggu lanjutan cerita.
“Dulu,” lanjut Pak Paulus, “Ada seorang wanita kena kanker payudara. Sebelah kanannya diangkat, dioperasi di Sardjito.
Nggak lama, ternyata payudara kirinya kena juga. Karena nggak segera lapor dan dapat penanganan, kankernya merembet ke paru-paru dan jantung. Medis di Sardjito angkat tangan.
Dia divonis punya harapan hidup maksimal hanya empat bulan.”
“Lalu, Pak?” tanyaku antusias.
“Lalu dia kesini ketemu saya. Bukan minta obat atau apa.
Dia cuma nanya; ‘Pak Paulus, saya sudah divonis maksimal empat bulan.
Kira-kira bisa nggak kalau diundur jadi enam bulan?’
Saya heran saat itu, saya tanya kenapa.
Dia bilang bahwa enam bulan lagi anak bungsunya mau nikah, jadi pengen ‘menangi’ momen itu.”
“Waah.. Lalu, Pak?”
“Ya saya jelaskan apa adanya. Bahwa vonis medis itu nggak seratus persen, walaupun prosentasenya sampai sembilan puluh sembilan persen,
tetap masih ada satu persen berupa kepasrahan kepada Tuhan yang bisa mengalahkan vonis medis sekalipun.
Maka saya bilang; sudah Bu, situ nggak usah mikir bakal mati empat bulan lagi.
Justru situ harus siap mental, bahwa hari ini atau besok situ siap mati.
Kapanpun mati, siap!
Begitu, situ pasrah kepada Tuhan, siap menghadap Tuhan kapanpun. Tapi harus tetap berusaha bertahan hidup.”
Aku tambah melongo. Tak menyangka ada nasehat macam itu.
Kukira ia akan memotivasi si ibu agar semangat untuk sembuh, malah disuruh siap mati kapanpun.
O iya, mules mual dan berbagai sensasi ketidaknyamanansudah tak kurasakan lagi.
“Dia mau nurut. Untuk menyiapkan mental siap mati kapanpun itu dia butuh waktu satu bulan.
Dia bilang sudah mantap, pasrah kepada Tuhan bahwa dia siap.
Dia nggak lagi mengkhawatirkan penyakit itu, sudah sangat enjoy.
Nah, saat itu saya cuma kasih satu macam obat. Itupun hanya obat anti mual biar dia tetap bisa makan dan punya energi untuk melawan kankernya.
Setelah hampir empat bulan, dia check-up lagi ke Sardjito dan di sana dokter yang meriksa geleng-geleng. Kankernya sudah berangsur-angsur hilang!”
“Orangnya masih hidup, Pak?”
“Masih. Dan itu kejadian empat belas tahun lalu.”
“Wah, wah, wah..”
“Kejadian itu juga yang menjadikan saya yakin ketika operasi jantung dulu.”
“Lhoh, njenengan pernah Pak?”
“Iya.
Dulu saya operasi bedah jantung di Jakarta. Pembuluhnya sudah rusak. Saya ditawari pasang ring.
Saya nggak mau. Akhirnya diambillah pembuluh dari kaki untuk dipasang di jantung.
Saat itu saya yakin betul sembuh cepat. Maka dalam waktu empat hari pasca operasi, saya sudah balik ke Jogja, bahkan dari bandara ke sini saya nyetir sendiri.
Padahal umumnya minimal dua minggu baru bisa pulang.
Orang yang masuk operasi yang sama bareng saya baru bisa pulang setelah dua bulan.”
Pak Paulus mengisahkan pengalamannya ini dengan mata berbinar. Semangatnya meluap-luap hingga menular ke pasiennya ini. Jujur saja, penjelasan yang ia paparkan meningkatkan harapan sembuhku dengan begitu drastis.
Persis ketika dua tahun lalu pada saat ngobrol dengan Bu Anung tentang pola makan dan kesehatan. Semangat menjadi kembali segar!
“Tapi ya nggak cuma pasrah terus nggak mau usaha.
Saya juga punya kenalan dokter,” lanjutnya,
“Dulu tugas di Bethesda, aslinya Jakarta, lalu pindah mukim di Tennessee, Amerika.
Di sana dia kena kanker stadium empat. Setelah divonis mati dua bulan lagi, dia akhirnya pasrah dan pasang mental siap mati kapanpun.
Hingga suatu hari dia jalan-jalan ke perpustakaan, dia baca-baca buku tentang Afrika.
Lalu muncul rasa penasaran, kira-kira gimana kasus kanker di Afrika.
Dia cari-cari referensi tentang itu, nggak ketemu. Akhirnya dia hubungi kawannya, seorang dokter di Afrika Tengah.
Kawannya itu nggak bisa jawab.
Lalu dihubungkan langsung ke kementerian kesehatan sana. Dari kementerian, dia dapat jawaban mengherankan, bahwa di sana nggak ada kasus kanker.
Nah dia pun kaget, tambah penasaran.”
Pak Paulus jeda sejenak. Aku masih menatapnya penuh penasaran juga, “Lanjut, Pak,” benakku.
“Beberapa hari kemudian dia berangkat ke Afrika Tengah.
Di sana dia meneliti kebiasaan hidup orang-orang pribumi. Apa yang dia temukan?
Orang-orang di sana makannya sangat sehat.
Yaitu sayur-sayuran mentah, dilalap, nggak dimasak kayak kita.
Sepiring porsi makan itu tiga perempatnya sayuran, sisanya yang seperempat untuk menu karbohidrat. Selain itu, sayur yang dimakan ditanam dengan media yang organik. Pupuknya organik pake kotoran hewan dan sisa-sisa tumbuhan.
Jadi ya betul-betul sehat.
Nggak kayak kita, sudah pupuknya pakai yang berbahaya, eh pakai dimasak pula. Serba salah kita.
Bahkan beras merah dan hitam yang sehat-sehat itu, kita nggak mau makan.
Malah kita jadikan pakan burung, ya jadinya burung itu yang sehat, kitanya sakit-sakitan.”
Keterangan ini mengingatkanku pada obrolan dengan Bu Anung tentang sayur mayur, menu makanan serasi, hingga beras sehat. Pas sekali.
“Nah dia yang awalnya hanya ingin tahu, akhirnya ikut-ikutan.
Dia tinggal di sana selama tiga mingguan dan menalani pola makan seperti orang-orang Afrika itu.”
“Hasilnya, Pak?”
“Setelah tiga minggu, dia kembali ke Tennessee.
Dia mulai menanam sayur mayur di lahan sempit dengan cara alami.
Lalu beberapa bulan kemudian dia check-up medis lagi untuk periksa kankernya,”
“Sembuh, Pak?”
“Ya! Pemeriksaan menunjukkan kankernya hilang.
Kondisi fisiknya berangsur-angsur membaik. Ini buki bahwa keyakinan yang kuat, kepasrahan kepada Tuhan, itu energi yang luar biasa.
Apalagi ditambah dengan usaha yang logis dan sesuai dengan fitrah tubuh.
Makanya situ nggak usah cemas, nggak usah takut..”
Takjub, tentu saja.
Pada momen ini Pak Paulus menghujaniku dengan pengalaman-pengalamannya di dunia kedokteran, tentang kisah-kisah para pasien yang punya optimisme dan pasien yang pesimis.
Aku jadi teringat kisah serupa yang menimpa alumni Madrasah Huffadh Al-Munawwir, pesantren tempatku belajar saat ini.
Singkatnya, santri ini mengidap tumor ganas yang bisa berpindah-pindah benjolannya.
Ia divonis dokter hanya mampu bertahan hidup dua bulan. Terkejut atas vonis ini, ia misuh-misuh di depan dokter saat itu.
Namun pada akhirnya ia mampu menerima kenyataan itu.
Ia pun bertekad menyongsong maut dengan percaya diri dan ibadah. Ia sowan ke Romo Kiai, menyampaikan maksudnya itu.
Kemudian oleh Romo Kiai, santri ini diijazahi (diberi rekomendasi amalan)
Riyadhoh Qur’an, yakni amalan membaca Al-Quran tanpa henti selama empat puluh hari penuh, kecuali untuk memenuhi hajat dan kewajiban primer.
Riyadhoh pun dimulai. Ia lalui hari-hari dengan membaca Al-Quran tanpa henti.
Persis di pojokan aula Madrasah Huffadh yang sekarang. Karena merasa begitu dingin, ia jadikan karpet sebagai selimut.
Hari ke tiga puluh, ia sering muntah-muntah, keringatnya pun sudah begitu bau.
Bacin, mirip bangkai tikus,kenang narasumber yang menceritakan kisah ini padaku. Hari ke tiga puluh lima, tubuhnya sudah nampak lebih segar, dan ajaibnya; benjolan tumornya sudah hilang.
Selepas rampung riyadhoh empat puluh hari itu, dia kembali periksa ke rumah sakit di mana ia divonis mati.
Pihak rumah sakit pun heran.
Penyakit pemuda itu sudah hilang, bersih, dan menunjukkan kondisi vital yang sangat sehat!
Aku pribadi sangat percaya bahwa gelombang yang diciptakan oleh ritual ibadah bisa mewujudkan energi positif bagi fisik.
Khususnya energi penyembuhan bagi mereka yang sakit.
Memang tidak mudah untuk sampai ke frekuensi itu, namun harus sering dilatih. Hal ini diiyakan oleh Pak Paulus.
“Untuk melatih pikiran biar bisa tenang itu cukup dengan pernapasan.
Situ tarik napas lewat hidung dalam-dalam selama lima detik, kemudian tahan selama tiga detik. Lalu hembuskan lewat mulut sampai tuntas. Lakukan tujuh kali setiap sebelum Shubuh dan sebelum Maghrib.
Itu sangat efektif. Kalau orang pencak, ditahannya bisa sampai tuuh detik.
Tapi kalau untuk kesehatan ya cukup tiga detik saja.”
Nah, anjuran yang ini sudah kupraktekkan sejak lama. Meskipun dengan tata laksana yang sedikit berbeda.
Terutama untuk mengatasi insomnia. Memang ampuh. Yakni metode empat-tujuh-delapan.
Ketika merasa susah tidur alias insomnia, itu pengaruh pikiran yang masih terganggu berbagai hal.
Maka pikiran perlu ditenangkan, yakni dengan pernapasan.
Tak perlu obat, bius, atau sejenisnya, murah meriah.
Pertama, tarik napas lewat hidung sampai detik ke empat, lalu tahan sampai detik ke tujuh, lalu hembuskan lewat mulut pada detik ke delapan. Ulangi sebanyak empat sampai lima kali.
Memang iya mata kita tidak langsung terpejam ngantuk, tapi pikiran menadi rileks dan beberapa menit kemudian tanpa terasa kita sudah terlelap.
Awalnya aku juga agak ragu, tapi begitu kucoba, ternyata memang ampuh. Bahkan bagi yang mengalami insomnia sebab rindu akut sekalipun.
“Gelombang yang dikeluarkan oleh otak itu punya energi sendiri, dan itu bergantung dari seberapa yakin tekad kita dan seberapa kuat konsentrasi kita,” terangnya,
“Jadi kalau situ sholat dua menit saja dengan khusyuk, itu sinyalnya lebih bagus ketimbang situ sholat sejam tapi pikiran situ kemana-mana, hehehe.”
Duh, terang saja aku tersindir di kalimat ini.
“Termasuk dalam hal ini adalah keampuhan sholat malam.
Sholat tahajud. Itu ketika kamu baru bangun di akhir malam, gelombang otak itu pada frekuensi Alpha. Jauh lebih kuat daripada gelombang Beta yang teradi pada waktu Isya atau Shubuh.
Jadi ya logis saja kalau doa di saat tahajud itu begitu cepat ‘naik’ dan terkabul. Apa yang diminta, itulah yang diundang.
Ketika tekad situ begitu kuat, ditambah lagi gelombang otak yang lagi kuat-kuatnya, maka sangat besar potensi terwujud doa-doa situ.”
Tak kusangka Pak Paulus bakal menyinggung perihal sholat segala. Aku pun ternganga. Ia menunjukkan sampul buku tentang ‘enzim panjang umur’.
“Tubuh kita ini, Mas, diberi kemampuan oleh Allah untuk meregenerasi sel-sel yang rusak dengan bantuan enzim tertentu, populer disebut dengan enzim panjang umur. Secara berkala sel-sel baru terbentuk, dan yang lama dibuang.
Ketika pikiran kita positif untuk sembuh, maka yang dibuang pun sel-sel yang terkena penyakit.
Menurut penelitian, enzim ini bisa bekerja dengan baik bagi mereka yang sering merasakan lapar dalam tiga sampai empat hari sekali.”
Pak Paulus menatapku, seakan mengharapkan agar aku menyimpulkan sendiri.
“Puasa?”
“Ya!”
“Senin-Kamis?”
“Tepat sekali! Ketika puasa itu regenerasi sel berlangsung dengan optimal.
Makanya orang puasa sebulan itu juga harusnya bisa jadi detoksifikasi yang ampuh terhadap berbagai penyakit.”
Lagi-lagi,aku manggut-manggut.
Tak asing dengan teori ini.
“Pokoknya situ harus merangsang tubuh agar bisa menyembuhkan diri sendiri.
Jangan ketergantungan dengan obat. Suplemen yang nggak perlu-perlu amat,nggak usahlah. Minum yang banyak, sehari dua liter, bisa lebih kalau situ banyak berkeringat, ya tergantung kebutuhan.
Tertawalah yang lepas, bergembira, nonton film lucu tiap hari juga bisa merangsang produksi endorphin, hormon kebahagiaan. Itu akan sangat mempercepat kesembuhan.
Penyakit apapun itu! Situ punya radang usus kalau cemas dan khawatir terus ya susah sembuhnya.
Termasuk asam lambung yang sering kerasa panas di dada itu.”
Terus kusimak baik-baik anjurannya sambil mengelus perut yang tak lagi terasa begah. Aneh.
“Tentu saja seperti yang saya sarankan, situ harus teratur makan, biar asam lambung bisa teratur juga.
Bangun tidur minum air hangat dua gelas sebelum diasupi yang lain.
Ini saya kasih vitamin saja buat situ, sehari minum satu saja. Tapi ingat, yang paling utama adalah kemantapan hati, yakin, bahwa situ nggak apa-apa. Sembuh!”
Begitulah. Perkiraanku yang tadinya bakal disangoni berbagai macam jenis obat pun keliru.
Hanya dua puluh rangkai kaplet vitamin biasa, Obivit, suplemen makanan yang tak ada ?;kaitannya dengan asam lambung apalagi GERD.
Hampir satu jam kami ngobrol di ruang praktek itu, tentu saja ini pengalaman yang tak biasa. Seperti konsultasi dokter pribadi saja rasanya.
Padahal saat keluar, kulihat masih ada dua pasien lagi yang kelihatannya sudah begitu jengah menunggu.
“Yang penting pikiran situ dikendalikan, tenang dan berbahagia saja ya,” ucap Pak Paulus sambil menyalamiku ketika hendak pamit.
Dan jujur saja, aku pulang dalam keadaan bugar, sama sekali tak merasa mual, mules, dan saudara-saudaranya.
Terima kasih Pak Paulus.
Kadipiro Yogyakarta, 2016
Dari wordpress GUBUGREOT
Boleh di share biar lebih bermanfaat buat orang banyak, kalo pelit di simpen sendiri juga gak apa apa 
Rasulullah S.A.W bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)copas,com

Panjat Pinang membawa maut



Lokasi panjat pinang maut

Berita Warga/
Bandung - Perlombaan memperingati perayaan HUT RI ke-72 di Kota Bandung berujung maut. Seorang warga bernama Icim tewas terjatuh saat mengikuti lomba panjat pinang di Lapangan Voli Jalan Merkuri Utara, Kota Bandung, Jabar, Kamis (17/8/2017) sekitar pukul 16.30 WIB. 

"Korban meninggal dunia setelah mengalami patah leher," ujar Kasubbag Humas Polrestabes Bandung Kompol Reny Marthaliana via pesan singkat.

Reny menuturkan peristiwa itu berawal saat Icim mengikuti lomba panjat pinang di wilayahnya. Saat itu, korban sudah sampai dibagian atas.

"Tetapi ketika korban sudah sampai di atas dan mengambil hadiah, tiba-tiba batang pinangnya patah dari sambungan," tutur Reny.

Akibat batang pinang patah, korban langsung terjatuh dari ketinggian 7 meter. "Leher korban patah. Korban selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Al-Islam," kata dia. Berita Warga/


Read more »

Indonesia jadi ejekan warga korea




Viral foto artis korea

Gara-gara SNSD Akhirnya Bikin Malu Satu Negara
Indonesia Jadi Ejekan Warga Korea Gara-Gara Pantat dan Dada Taeyeon SNSD Disentuh Saat di Jakarta

http://jatim.tribunnews.com/2017/08/18/indonesia-jadi-ejekan-warga-korea-gara-gara-pantat-dan-dada-taeyeon-snsd-disentuh-saat-di-jakarta

Taeyeon tiba dengan kaos kurang bahan, hingga pusar kelihatan...
INI reportase YouTuber Korea Selatan berbahasa Indonesia:
Dia melaporkan kejadian pelecehan yang dialami Taeyeon SNSD. Reporter tersebut menerjemahkan curhatan Taeyeon di akun Instagramnya.
Dia mengalami pelecehan dipegang-pegang mulai dari pant*t, pinggang, pundak sampai payudara dipegang oleh para fans SNSD di Indonesia. Yang akhirnya di jatuh terjungkal dan menangis.
Kalau sudah begini, Indonesia bisa diejek sebagai tuan rumah ASIAN GREPE 2018.
Ini isi curhatan Taeyeon SNSD di akun instagramnya
(sudah diterjemahan Inggris):
Taeyeon SNSD diundang oleh BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif) adalah dalam rangka Countdown Asian Games 2018 yang diresmikan Presiden Jokowi [mempromosikan event olahraga terbesar di Asia ini] masih dalam suasana HUT RI.
Kepala BEKRAF Triawan Munaf akhirnya menyampaikan permintaan maaf atas insiden yang dialami Taeyeon SNSD.

Bakti Sang Anak Kepada Ayahnya sungguh mengharukan kisah nyata ini.





BAKTI ANAK LELAKI KEPADA AYAHNYA
[Sungguh mengesankan & membuat terharu]
Pemuda ini selalu menjenguk ayahnya yang sedang dirawat di rumah sakit (hospital). Dan bila dia menemui ayahnya dia selalu mengunci pintu ruangan hingga se jam lamanya.
Akhirnya ada yang penasaran dan meletakkan kamera tersembunyi untuk mengetahui apa yang dilakukan pemuda itu.
Apa yang terjadi ?
Tiba-tiba mereka terkejut dengan kebaikan pemuda ini yang telah membuat semua orang menangis termasuk juru kamera.😰
Allahu Akbar !!
Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita dan dosa kedua orang tua kita.. 😰😨😱😭😭😭

Ada pesan dari Habib Wan Sehan,adakah yang mengerti artinya...





Friday, August 18, 2017

Tips Menjaga Kekompakan Di Group Online maupun Off line



Aplikasi chat


*TIPS MENJAGA* *PERSAUDARAAN*
 *DI GROUP*

🚩 *pahami bahwa* 
      *anggota kita memiliki perbedaan, yaitu:*

 - usia 
 - pendidikan
 - hobi 
 - sifat 
 - agama
 - latar belakang
 - kedewasaan rohani
- daya nalar
 - pola pikir dll 

🚩 *Dari perbedaan2 tsb harap maklum jika ada anggota yang*:

 - suka humor/bercanda,
 - serius / santai,
 - suka ceramah agama,
 - sok menggurui atau
    menasehati,
 - tukang kritik,
 - doyan politik,
 - suka artikel yg bermanfaat

🚩 *Keaktifan posting para anggota*
       
 - Sangat aktif, 
 - sedang2 saja,
 - sekali2 posting (jarang),
 - malu2 (enggan) posting,
 - rajin baca postingan,
 - malas buka wa
 - tukang ngintip (gak pernah
   posting, tapi sering buka 
   WA)

🚩 *Jangan mudah*
       *terpengaruh atau*
       *terpancing dgn*
         *isi postingan*
         *sehingga kita*
          *jadi:*
 - emosi,
 - tersinggung,
 - gak mau kalah,
 - percaya begitu saja 
   (padahal hoax),

🚩 *Jika ada postingan*
       *yang isinya hoax atau*
       *keliru, kita perlu*
       *luruskan* 

_Maka jangan menambah_
_gaduh/keruh suasana dan_
_yang posting hoax jika_
_diluruskan jangan cepat_
_tersinggung._

🚩 *Jika ada postingan*
       *yang kurang berkenan*
       *di hati kita, misalnya:*

 - humor, gambar2, cerita2  
   nggak bermutu,
 - artikel terlalu panjang, 
 - atau bertele-tele,
   Cuekin aja atau kita *Delete*
   (hapus).
So jangan tersinggung.

🚩 *Fokus saja pada satu*
       *tujuan yaitu    menjalin*
*persaudaraan*

*SEMOGA BERMANFAAT*
*Indahnya Persaudaraan*
       *KOMPAK TERUS* 
 : :

Tuesday, August 15, 2017

Dalam mimpiku semalam mengenai Akhir Dunia Ini.

Kiamatkah ini


Bermula pada-
Pukul 4:00 pagi kita bangun sholat subuh, kemudian kita bersiap-siap untuk berangkat ke tempat kerja, sampai kantor pukul 7:00 pagi, hari masih gelap.
Mungkin kita anggap hari ini akan hujan, jadi abaikan saja. Masuk kantor, bekerja dan kita lihat pukul 12:00 siang, sudah waktunya makan siang, tapi keadaan masih tetap gelap. Keluar pintu kantor, suasana masih gelap, hitam pekat seperti malam.
Mungkin masih bisa dianggap hari ini akan hujan lagi. Jadi abaikan saja. Tapi kalau jam 14:00 pm pun hari masih gelap, pertanda apa itu?.
Keesokkan pun sama, nonton tv semua orang kalang kabut menceritakan bahawa dunia ini sudah tidak ada lagi siangnya, dan begitu juga dengan lusa, masih tidak ada lagi matahari.
Tetapi pada hari keempat kita bangun pagi, kita dapat melihat matahari, tetapi jangan terkejut, karena matahari telah terbit dari sebelah barat.
Para ahli mungkin akan mengatakan bahwa itu hanya fenomena alam, tapi sadarlah, itulah pertanda besar yang paling awal sebelum tibanya hari kiamat!!
Maka telah tertutuplah pintu taubat. Saat itu, kita akan lihat satu fenomena luar biasa di mana:
- Golongan kaya akan keluarkan semua harta utk diinfakkan,
- Golongan yang tidak pernah baca Alquran, akan membacanya 24 jam,
- Golongan yang tak pernah solat berjama'ah akan berlari-lari ke masjid demi menunaikan sholat secara berjama'ah.
- Tapi sayangnya semuanya sudah tidak berguna lagi.
Bismillahirrahmanirrahim.
-Kenapa kita tidur saat Allah memanggil?
Tapi kita sanggup menahan kantuk saat menonton film selama 3 jam?
-Kenapa kita bosan saat baca al-qur'an? Melainkan kita lebih rela membaca timeline twitter, wall facebook, novel atau buku lain?
-Kenapa kita senang sekali mengabaikan pesan dari Allah? Tpi kita sanggup memforward pesan yang aneh-aneh?
-Kenapa masjid semakin kecil? Tapi bar dan club? semakin besar?
-Kenapa kita lebih sangat senang menyembah ART IS? Tapi sangat susah untuk menemui ALLAH?
Pikirkan itu Apakah anda akan menforward pesan ini? Apakah anda akan mengabaikan pesan ini karena takut ditertawakan dengan kawan yang lain?
Allah Berfirman: "Jika kamu menyangkal Aku di depan teman-temanmu, Aku akan menyangkal kamu pada saat hari penghakiman..."
1. Biarkan didalam whatsapp, line, bbm dsb anda tanpa bermanfaat untuk org lain.
2. Anda sebarkan pada semua kenalan anda. .
Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa yang menyampaikan 1(satu) ilmu saja dan ada orang yg mengamalkan, maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala.
Renungkanlah...
KIAMAT menurut Agama Islam ditandai dengan:
- Kemunculan Imam Mahdi
- Kemunculan Dajjal
- Turunnya Nabi Isa (AS)
- Kemunculan Yakjuj dan Makjuj
- Terbitnya matahari dari Barat ke Timur
- Pintu pengampunan akan ditutup
- Dab'bat al-Ard akan keluar dari tanah & akan menandai muslim yang sebenar-benarnya
- Kabut selama 40 Hari akan mematikan semua orang beriman sejati sehingga mereka tidak perlu mengalami tanda-tanda kiamat lainnya
- Sebuah kebakaran besar akan menyebabkan kerusakan
- Pemusnahan/runtuhnya Kabah
- Tulisan dalam Al-Quran akan lenyap
- Sangkakala akan ditiup pertama kalinya membuat semua makhluk hidup merasa bimbang dan ketakutan
- Tiupan sangkakala yang kedua kalinya akan membuat semua makhluk hidup mati dan yg ketiga yang membuat setiap makhluk hidup bangkit kembali
Nabi MUHAMMAD SAW telah bersabda:
Barang siapa yg mengingatkan ini kepada orang lain, akan Ku buatkan tempat di syurga baginya pada hari penghakiman kelak
Kita bisa kirim ribuan bbm mesra, promote, bc yang terlalu penting tapi bila kirim yang berkaitan dengan ibadah mesti berpikir 2x.
Allah berfirman :
"jika engkau lebih mengejar duniawi dari pada mengejar dekat denganKu maka Aku berikan, tapi Aku akan menjauhkan kalian dari syurgaKu"
Subhanallah...
Ya ALLAH...
Ampunilah Dosa ku..
Dosa Orang Tuaku..
Dan Dosa Orang Orang Yang
meng"Aamiin"kan DOA ini..
Wafatkanlah Kami Kelak
Dengan keadaan HUSNUL KHOTIMAH
Dan Masukan Kami Kedalam Surgamu Tanpa Hisab..
Aamiin yaa Rabbal'aalamiin..
Silahkan di share....

Monday, August 14, 2017

Hati hati perusahaan penipu



Pengalaman Perusahaan Penipu !!!

Kali ini gw mau cerita tentang pengalaman gw ya ...
AWAS MODUS PENIPUAN LOKER. 
PT. INTI SAGA DUTA MAS.
PT. INTI FATMAWATI. 
PT.Penipuan

Nama perusahaan sering berganti ganti namun alamat yang dituju sama. Dan ini kisah nyata saya serta teman teman yang sempat saya Tanya saat selesai melakukan interview pada HRD nya. Jadi siang hari saya mendapatkan sms yang berisi :
Notice : JADWAL INTERVIEW KERJA
Selamat siang, saya Talita dari PT. Tritamarindo (www.tritamarindo.com). Kami telah menerima Lamaran serta CV anda via email maupun SMS Center (padahal saya ga pernah sms) perekrutan kami dan kami mengundang anda untuk dapat bergabung/berkarir diperusahaan kami. Berikut jadwal interview kerja anda : Besok/Rabu, 12 Agustus 2015 diwaktu 08:00-11:00WIB. Alamat : Jl. Hj. Nawi Raya No. 39 Blok A 2/7 Lantai1 (Duta Mas Building/ITC Fatmawati Jakarta Selatan) Patokan : Tepat dibelakan CityBank/Pintu Keluar Parkiran Motor. Dengan membawa CV Lamaran kembali dan bertemu saya Talita/Ratu Julita (Personalia). Konfirmasi kembali jika siap untuk menghadiri interview.
Best Regards, 
Lokasi interview PT.penipuan


PT. TRITAMARINDO
Dengan nomor telpon yang tertera >>083877062523 & 085716296663
Karna memang saya sedang mencari pekerjaan saya mengkonfirmasikan SMS tersebut dan saya juga sempat cek di beberapa situs, namun sedikit meyakinkan karena mereka memiliki web sendiri meski ketika kita klik web tersebut halaman berikutnya tidak bisa dengan alas an sedang “Maintenance” . Akhirnya dengan bismillah esok harinya saya berangkat. Belum sampai ditempat tujuan saya mendapatkan sms lagi dari nomor yang sama. Menyakan keberadaan saya, saya sedikit bingung dan dengan santai sms an seperti bukan sms dengan atasan atau apa namun seperti seseorang yang sedang diharapkan kedatangannya jadi sms saya selalu direspon dengan baik. Dan akhirnya saya pun tiba di lokasi. Namun bingung karena tidak melihat gedung Tritamarindo dan setelah Tanya Tanya ternyata ada di dalam ruko yang diluarnya adalah tempat photocopy (mencurigakan).
LOKASI: kantor di belakang CITI BANK,di dpn tunas MANDIRI FINANCE di smpng gedung CANON kantor warna orange,ada spanduk fotocopy lngsng masuk naik ke lntai 1
Tepat sekali ternyata disitulah lokasinya. Saya pun melihat beberapa orang yang sepertinya mencari alamat dan ketika saya Tanyakan ternyata mencari lokasi dan perusahaan yang sama. Akhirnya ngobrol dan masuk keruangan bersama. Sedikit aneh dengan ruangan yang seadanya dan hanya ada HRD + receptionist yang seadanya saja.
Tidak lama saya duduk dan setelah absen saya dipanggil oleh HRD (Talita) 
Saya berikan CV saya dan dia menanyakan “boleh saya lihat KTP nya mas?” saya pun menjawab “itu sudah ada photocopy an nya mba”. Lalu dengan alasan dia menjawab “Untuk cek ke aslian KTP dan identitasnya mas” saya kembali menjawab “Itu asli kok mba sambil saya tunjukan KTP asli saya namun tidak saya lepas, hanya saya tunjukan keasliannya” Tampak kesal dia pun sedikit menanyakan posisi pekerjaan saya sebelumnya, lalu menceritakan dan mengiming imingi apabila bekerja disana bisa mendapat gaji minimal 4juta dan dilokasikan di cabang terdekat. Saat itu saya mau ditempatkan di ITC fatmawati atau daerah lebak bulus katanya. Setelah berbicang bincang dengan iming 
iming gaji besar dan lain lain. Dia pun mulai modus penipuannya dengan menanyakan
“T = Talita , S = Saya”
T : Kamu siap kalau besok mulai kerja?

S : siap mba 

T : untuk memulai semuanya, kamu harus menyiapkan uang 150-200ribu untuk biaya registrasi dan kelengkapan document + materei lainnya. Kamu membawa uang?

S : lho? Ini saya mau dipekerjakan atau yang mau dikerjain mba? Kok bayar?

T : kamu kerjalah, nantinya juga kamu malah bisa dapat lebih dari uang registrasinya jadi ga perlu berat untuk memberikan uang segitu

S : Saya baru pertama kali ini mau kerja ada registrasi bayar segala macam bahkan materei untuk kontraknya bayar sendiri? 

T : sudah, kamu ada uang ga? Biar proses registrasi ini juga cepat selesai dan kamu cepat bekerja disini.

S : saya ga bawa uang sebanyak itu mba, saya kan gatau kalau akan ada biaya seperti ini!

T : kamu sekarang ada berapa? Semuanya bisa saja dicicil dulu kok

S : hah? Dicicil? 

T : ia dicicil, tapi harus dilengkapi besoknya. Sekarang ada berapa? 100ribu ada?

S : ga ada mba

T: 50ribu ada?

S : kan saya uda bilang ga ada mba

T : kamu kesini naik apa?

S : metro mba dari depok (padahal saya bawa motor) 

T : masa ga bawa uang sama sekali ?

S : ya ada sisa 20ribuan aja mba

T: ongkos berapa dari sini ke depok?

S : 10ribuan mba

T : kalau begitu bisa berikan 10ribu dulu, nanti saya kembalikan 10ribunya dan besok kembali lagi untuk melunasi semua biaya registrasinya

S : maaf mba, saya ga jadi kerja mba (dan mulai bangun dari kursi( HRD disebelah dan orang yang sedang di interview pun menengok kearah saya) 

T : lho kok gitu? Kalau gini buang buang waktu saya sudah interview lho?! Masih banyak orang luar disana yang ingin bekerja disini.
Kemudian saya bangun dan …
S : nih mba ambil (saya berikan 10ribu), semoga berkah dan bisa jadi rezeki yang halal (kemudian saya pergi dan keluar dari ruangan itu)
Sampai dibawah melihat beberapa orang yang sepertinya habis interview juga, ada bapak bapak yang saya Tanya katanya sama diminta uang registrasi dan karena dari cerita si bapak bapak ini sepertinya jauh lebih berpengalaman di dunia bekerja. Menurut ceritanya pun dia malah balik marahin HRD yang sempat interview. Namun ada lagi yang kasihannya 2 orang laki laki yang ngobrol dengan saya. Satu orang bilang “Saya kasih 50ribu untuk biayanya karna saya melamar sebagai driver dan untuk seragam segala macam dengan total diminta bayaran hampir 1-2jutaan” akhirnya saya pun menceritakan kejadian saya juga barulah ia sadar kalau ia sudah kena tipu dan … ya akhir nya hanya bisa mengikhlaskan saja uang yang diberikan semoga bisa dikembalikan dari yang maha kuasa lebih dari itu 
dan orang yang menipu bisa jera dan mendapatkan hidayahnya. Amin
Namun, sedikit aneh. Kenapa sepertinya sudah banyak yang tertipu namun masih saja perusahaan itu ada. Apakah tidak ada yang melaporkan ???
Saya hanya menceritakan pengalaman saya, dan ini benar benar FAKTA karena benar benar saya alami.

Dan bagi jobseeker lainnya, harap berhati hati dan sering sering cek web untuk mengetahui mana perusahan yang benar dan penipuan.
Sedikit info lagi, mereka seperti punya cabang, dan yang saya ketahui salah satunya di daerah lebak bulus dengan alamat

Jl. Raya Pasar Jumat no 45H Arah Sespolwan Lebak Bulus
saya pernah iseng sms dan dapat panggilan dari perusahaan yang mengaku namanya :

- PT Astrea Citra Grand Indonesia (Astra Group)

- PT Mitra Global 
- PT Medika Farma Indonesia 
- PT Medicare
dari 3 perusahaan tersebut alamatnya sama dan ini nomor teleponnya >> 083894808771 (yesaya) & 089694647641 (citra)

 bukti screen cap sms yang saya terima 
Screenshoot shoot panggilan kerja dari penipu

WASPADALAH...!!!